Kemana Alur Dana Ramadhan?

Tim Riset Media Berbagi
1002 View Edukasi
10 Feb 2022

Meningkatnya jumlah masyarakat filantropis di bulan Ramadhan dipicu oleh keyakinan umat Islam, bahwa bersedekah di bulan Ramdhan akan memperoleh balasan pahala yang berlipat ganda bila dibandingkan dengan hari biasa di luar Ramadhan. Karena itu, biasanya umat muslim akan berusaha seoptimal mungkin agar tidak melewatkan kesempatan yang datangnya setahun sekali ini.


Dalam sebuah artikel, diperkirakan terdapat aliran dana miliaran rupiah yang berputar di tengah masyarakat Indonesia sejak menjelang puasa hingga hari raya tiba. Dana yang cukup besar bukan?. Pertanyaannya, adakah dampak bagi berkurangnya angka masyarakat tidak mampu di Indonesia.


Tentunya, pertanyaan dan fenomena ini layak menjadi renungan bersama. Yaitu masa ketika terjadi event tahunan yang bisa menghasilkan sumber dana miliaran bahkan mungkin triliunan rupiah.Tetapi hal ini tidak banyak berpengaruh bagi lahirnya civil society (masyarakat mandiri-beradab) dan turunnya angka kemiskinan.


Hal ini tentu akan sangat disayangkan, karena dana yang berlimpah itu sia-sia jika mayoritas digunakan untuk keperluan konsumtif sesaat. Sehingga kita bisa melihat naiknya sampah sisa makanan di bulan mulia ini.


Padahal, apabila sumberdana ini bisa dikelola dengan baik, tidak mustahil manfaat yang lebih besar bisa didapatkan bangsa ini. Itulah zakat/wakaf produktif, dengan mengarahkan dana yang disumbangkan masyarakat pada hal-hal yang produktif dan berorientasi untuk melahirkan masyarakat berdaya.


Salah satu contohnya adalah zakat fitrah yang wajib dibayarkan di bulan Ramadhan, sudah saatnya dikelola dengan manajemen modern, sehingga efeknya lebih besar untuk pembangunan masyarakat di Indonesia. Seluruh dana yang diperoleh dari aset zakat harus dikelola dan disalurkan dengan baik, sehingga tidak habis begitu saja.


Pemberian kredit modal kerja bagi para pedagang kaki lima, misalnya, dapat dijadikan contoh terbaik bagi penggunaan dana filantropi ini. Semua itu dilakukan demi menciptakan lapangan pekerjaan baru sehingga ke depan angka pengangguran dapat ditekan dan akhirnya mampu mengurangi angka kemiskinan. (nu.or.id)


Sudah saatnya, berderma di bulan Ramadhan jangan dipahami sekadar beramal atas dasar ibadah. Niat beribadah harus, tetapi yang juga tidak kalah penting adalah motivasi untuk berfilantropi demi membangun bangsa. Apabila hal ini terjadi, maka kekuatan filantropi secara individual akan mudah disatukan dan dikelola menjadi kekuatan besar untuk mewujudkan mimpi menghadirkan masyarakat yang mandiri dan berdaulat.


Terlebih di bulan Ramadhan yang Insya Allah akan datang kurang dari dua bulan lagi. Pengelolaan yang baik dalam mengalokasikan dana donasi yang masuk, tentu akan berdampak besar, tidak hanya untuk keperluan konsumtif meskipun berbagi makanan di bulan Ramadhan juga merupakan kemuliaan, tapi perhitungan ya tepat akan membantu mengurangi jumlah sampah sisa makanan serta perbaikan ekonomi umat.



Sumber:

nu.or.id

Ruang Edukasi

Ikut berkontribusi menghadirkan edukasi dengan topik-topik filantropi

SEMUA KEBUTUHAN HANYA DALAM SATU PLATFORM!

Fundraising management System (FMS) telah dirancang untuk memudahkan kebutuhan lembaga mulai dari perencaaan, penggalangan dana, penyaluran dan pelaporan

© 2022 FMS . PT. Media Berbagi Indonesia